Rabu, 08 Februari 2017

Pernah beberapa kali aku membenci Tuhan. Kenapa harus aku dan bukan orang lain? Saat aku menyadari sungguh betapa tidak beruntungnya aku ini. Diusia muda sepertiku ini, seharusnya aku menamambah banyak wawasan, bersenang-senang dengan teman sepergaulan, merasakan euforia darah muda. Sekali lagi, aku tidak seperti itu. Aku terkurung didalam rumah, rumah yang menurutku tidak mewah dan juga tidak sederhana. Memang memiliki fasilitas yang lebih, namun aku tidak bahagia. Aku iri dengan mereka yang saat ini bersenang-senang dikampus, merasakan stress akibat tugas yang sudah memupuk tinggi, kehabisan waktu untuk beristirahat, merasa sangat lelah sehingga berfikir bahawa tidur adalah harta yang menawan. Oh betapa indah kehidupan seperti itu..

Kadang aku suka berkhayal, sebagaimana orang gemuk yang bermimpi menjadi kurus. Betapa menyenangkannya itu? Kita dapat seolah-olah mersakan kebahagian yang selalu kita dambakan. Dan tanpa kita sadari itu akan menambah kadar strees kita. Ketika kita mermimpi lebih dan lebih lagi sampai kita lupa akan mimpi yang memulainya, kita akan kehilangan jati diri sebenarnya. Kita akan hidup seolah-olah seperti yang kita bayangkan. Terlalu sensitif tentang kenyataan bahwa dunia ini sangat tidak manusiawi. Kadang aku membenci Tuhan tentang keadaanku seperti ini.

- Kutipan "Isi Hati"